BAB I
Pendahuluan
Makalah
Media Pembelajaran Menggunakan Gambar
Tingkat keefektifan pembelajaran
disekolah salah satunya ditentukan dan dipengaruhi oleh kemampuan guru
menerapkan dan mengelola proses pembelajaran. Guru harus mampu menyajikan apa
yang diajarkan secara nyata agar mudah dipahami oleh siswanya. Dengan tingkat
perkembangan usia siswa yang selalu bertambah dan tumbuh berkembang maka
dibutuhkan media pembelajaran yang tepat.
Terutama pada mata pelajaran biologi yang
sangat membutuhkan media dalam pengajarannya. Dengan materi yang berhubungan
dengan makhluk hidup seperti manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan, proses
pembelajarannya tidak akan berjalan dengan maksimal apabila materinya hanya
dihadapkan dengan apa yang ada dalam buku ajar saja. Dalam pengajaran guru
membutuhkan media yang tepat guna mempermudah siswa untuk memahami
materi-materi yang ada dalam tiap mata pelajaran tersebut. Untuk itu media
gambar merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat membantu kesulitan
dan permasalahan pada mata pelajaran Biologi ini. Sehingga diharapkan dengan
adanya penggunaan media gambar pada mata pelajaran biologi diharapkan dapat
membantu, memudahkan serta menarik minat siswa pada mata pelajaran ini.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam proses belajar mengajar.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin dan
merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara
atau pengantar. Media adalah pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.
Banyak batasan yang diberikan orang tentang media. Asosiasi Teknologi dan
Komunikasi Pendidikan di Amerika, membatasi media sebagai segala bentuk dan
saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan / informasi. Gagne (1970)
menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa
yang dapat merangsangnya untuk belajar. Sementara itu Briggs (1970) berpendapat
bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menghasilkan pesan serta
merangsang siswa untuk belajar.
Asosiasi Pendidikan Nasional memiliki
pengertian yang berbeda. Media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak
maupun audio visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat dimanipulasi,
dapat dilihat, didengar dan dibaca. Apapun batasan yang diberikan, ada
persamaan yang diantara batasan tersebut, yaitu bahwa media adalah segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim pesan ke
penerima pesan sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat
serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Menurut
Oemar Hamalik (1986:43) berpendapat bahwa “Gambar adalah segala sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan atau
pikiran”. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001: 329) “Gambar
adalah tiruan barang, binatang, tumbuhan dan sebagainya.”
Media gambar termasuk media visual,
sebagaimana halnya media yang lain media gambar berfungsi untuk menyalurkan
pesan dari sumber ke penerima pesan. Saluran yang dipakai menyangkut indera
penglihatan. Pesan yang akan disampaikan dituangkan ke dalam simbol-simbol
komunikasi siswa. Simbol-simbol tersebut perlu dipahami benar artinya agar
proses penyampaian pesan dapat berhasil dan efisien. Selain fungsi umum
tersebut, secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian,
memperjelas sajian ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan
cepat dilupakan atau diabaikan bila tidak digambarkan. Selain sederhana dan
mudah pembuatannya, media gambar termasuk media yang relatif murah bila ditinjau
dari segi biayanya.
Gambar pada dasarnya membantu mendorong
para siswa dan dapat membangkitkan minatnya pada pelajaran. Membantu mereka
dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni,
dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis
dan menggambar serta membantu mereka menafsirkan dan mengingat-ingat isi materi
bacaan dari buku teks (Arif S. Sadiman, 1984).
Di antara media
pendidikan, gambar/ foto adalah media paling umum dipakai. Gambar
merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati di mana-mana.
Oleh karena itu ada pepatah Cina mengatakan bahwa sebuah gambar berbicara lebih
banyak dari pada seribu kata.
Gambar ilustrasi fotografi adalah gambar yang tidak dapat diproyeksikan, dapat dipergunakan, baik dalam lingkungan anak-anak maupun dalam lingkungan orang dewasa. Gambar yang berwarna umumnya menarik perhatian. Semua gambar mempunyai arti, uraian dan tafsiran sendiri. Karena itu gambar dapat dipergunakan sebagai media pendidikan dan mempunyai nilai-nilai pendidikan bagi peserta didik yang memungkinkan belajar secara efisien peserta didik yang berkaitan dengan pemanfaatan media gambar dalam proses belajar mengajar.
Gambar fotografi merupakan salah satu
media pengajaran yang amat dikenal di dalam setiap kegiatan pengajaran hal ini
disebabkan kesederhanaannya, tanpa memerlukan perlengkapan dan tidak
diproyeksikan untuk mengamatinya. Dewasa ini gambar fotografi secara luas dapat
diperoleh dari berbagai sumber, misanya dari surat-surat kabar,
majalah-majalah, brosur-brosur dan buku-buku. Gambar, lukisan, kartun,
ilustrasi dan foto yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut dapat
dipergunakan oleh guru secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Teknik Pembuatan dan Penggunakan Gambar
Visualisasi pesan, informasi, atau konsep
yang ingin disampaikan kepada siswa dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk,
seperti foto, gambar / ilustrasi, sketsa / gambar garis, grafik, bagan, chart,
dan gabungan dari dua bentuk atau lebih. Foto menghadirkan ilustrasi melalui
gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi.
Sementara itu, grafik merupakan representasi simbolis dan artristik sesuatu
objek atau situasi.
Keberhasilan penggunaan media berbasis
visual ditentukan oleh kualitas dan efektivitas bahan-bahan visual dan grafik
itu. Hal ini hanya dapat dicapai dengan mengatur dan mengorganisasikan
gagasan-gagasan yang timbul, merencanakannya dengan seksama, dan menggunakan
teknik-teknik dasar visualisasi objek, konsep, informasi, atau situasi.
Meskipun perancang media pembelajaran bukan seorang pelukis dengan latar
belakang professional, ia sebaiknya mengetahui beberapa prinsip dasar dan
penuntun dalam rangka memenuhi kebutuhan penggunaan media berbasis visual.
Jika mengamati bahan-bahan grafis,
gambar, dan lain-lain, yang ada di sekitar kita, seperti majalah, iklan-iklan,
papan informasi, kita akan menemukan banyak gagasan untuk merancang bahan
visual yang menyangkut penataan elemen-elemen visual yang akan ditampilkan.
Tataan elemen-elemen itu harus dapat menampilkan visual yang dapat dimengerti,
terang / dapat dibaca, dan dapat menarik perhatian sehingga ia mampu
menyampaikan pesan yang diinginkan oleh penggunanya.
Dalam proses penataan itu harus
diperhatikan prinsip-prinsip desain tertentu, antara lain prinsip kesederhanaan,
keterpaduan, penekanan, dan keseimbangan. Unsur-unsur visual yang selanjutnya
perlu dipertimbangkan adalah bentuk, garis, ruang, tekstur dan warna.
a.
Kesederhanaan
Secara umum kesederhanaan itu mengacu
kepada jumlah elemen yang terkandung dalam suatu visual. Jumlah elemen yang
lebih sedikit memudahkan siswa menangkap dan memahami pesan yang disajikan
visual itu. Pesan atau informasi yang panjang atau rumit harus dibagi-bagi ke
dalam beberapa bahan visual yang mudah dibaca dan mudah dipahami, demikian pula
teks yang menyertai bahan visual harus dibatasi (misalnya antara 15 sampai
dengan 20 kata). Kata-kata harrus memakai huruf yang sederhana dengan gaya
huruf yang mudah terbaca dan tidak terlalu beragam dalam satu tampilan ataupun
serangkaian tampilan visual. Kalimat-kalimatnya juga harus ringkat tetapi
padat, dan mudah dimengerti.
b.
Keterpaduan
Keterpaduan mengacu kepada hubungan yang
terdapat di antara elemen-elemen visual yang ketika diamati akan berfungsi
secara bersama-sama. Elemen-elemen itu harus saling terkait dan menyatu sebagai
suatu keseluruhan sehingga visual itu merupakan suatu bentuk menyeluruh yang
dapat dikenal yang dapat membantu pemahaman pesan dan informasi yang
dikandungnya.
c.
Penekanan
Meskipun penyajian visual dirancang sesederhana
mungkin, seringkali konsep yang ingin disajikan memerlukan penekanan terhadap
salah satu unsur yang akan menjadi pusat perhatian siswa. Dengan menggunakan
ukuran, hubungan-hubungan, perspektif, warna, atau ruang penekanan dapat
diberikan kepada unsur terpenting.
d.
Keseimbangan
Bentuk atau pola yang dipilih sebaiknya
menempati ruang penyangan yang memberikan persepsi keseimbangan meskipun tidak
seluruhnya simetris. Keseimbangan yang keseluruhannya simetris disebut
keseimbangan formal. Keseimbangan seperti ini menampakkan dua bayangan visual
yang sama dan sebangun. Oleh karena itu, keseimbangan formal cenderung tampak
statis. Sebaliknya, keseimbangan informal –tidak keseluruhan simetris-
memberikan kesan dinamis dan dapat menarik perhatian.
Pengembangan
visual dengan keseimbangan informal memerlukan daya imajinasi yang lebih tinggi
dan keinginan bereksperimen dari perancang visual.
e.
Bentuk
Bentuk yang aneh dan asing bagi siswa
dapat membangkitkan minat dan perhatian. Oleh karena itu, pemilihan bentuk
sebagai unsur visual dalam penyajian pesan, informasi atau isi pelajaran perlu
diperhatikan.
f.
Garis
Garis digunakan untuk menghubungkan
unsur-unsur sehingga dapat menuntun perhatian siswa untuk mempelajari suatu
urutan-urutan khusus.
g.
Tekstur
Tekstur
adalah unsur visual yang dapat menimbulkan kesan kasar atau halus. Tekstur
dapat digunakan untuk penekanan suatu unsur seperti halnya warna.
h.
Warna
Warna merupakan unsur visual yang
penting, tetapi ia harus digunakan dengan hati-hati untuk memperoleh dampak
yang baik. Warna digunakan untuk memberi kesan pemisahan atau penekanan, atau
untuk membangun keterpaduan. Di samping itu, warna dapat mempertinggi tingkat
realisme objek atau situasi yang digambarkan, menunjukkan persamaan dan perbedaan,
dan menciptakan respon emosional tertentu. Ada tiga hal penting yang harus
diperhatikan ketika menggunkan warna, yaitu:
Ø
pemilihan warna khusus
(merah, biru, kuning, dsb)
Ø
nilai
warna (tingkat ketebalan dan ketipisan warna itu dibandingkan dengan unsur lain
dalam visual tersebut)
intensitas atau kekuatan warna itu untuk memberikan
dampak yang diinginkan.
BAB III
Pemanfaatan Media Gambar Data
Proses Belajar Mengajar
Bagaimana gambar yang baik sebagai media
pendidikan itu? Tentu saja adalah gambar yang cocok dengan tujuan pembelajaran.
Selain itu, ada beberapa syarat yang perlu dipenuhi oleh gambar yang baik
sehingga dapat dijadikan sebagai media pendidikan.
Ø
Autentik
Ø
Gambar tersebut harus
secara jujur melukiskan situasi seperti kalau orang melihat benda sekitarnya.
Ø
Sederhana.
Ø
Komposisi gambar hendaknya
cukup jelas menunjukkan poin – poin pokok dalam gambar.
Ø
Ukuran Relatif.
Ø
Gambar dapat membesarkan
atau memperkecil objek/benda sebenarnya. Apabila gambar tersebut tentang benda
/ objek yang belum dikenal atau pernah dilihat anak maka sulitlah membayangkan
berapa besar benda atau objek tersebut. Untuk menghindari itu hendaknya dalam
gambar tersebut terdapat sesuatu yang telah dikenal anak – anak sehingga dapat
membantunya membayangkan berapa besarkah benda tersebut.
Ø
Gambar sebaiknya mengandung
gerak atau perbuatan. Gambar yang baik tidaklah menunjukan objek dalam keadaan
diam,tapi memperlihatkan aktifitas tertentu.
Ø
Gambar yang bagus gambar
yang bagus dilihat dari sudut seni
Ø
Gambar yang baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
1.
Memilih gambar yang baik
dalam pengajaran
Dalam pemilihan gambar yang baik
untuk kegiatan pengajaran terdapat beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
antara lain:
Ø
Keaslian gambar. Gambar
menunjukkan situasi yang sebenarnya, seperti melihat keadaan atau benda yang
sesungguhnya. Kekeliruan dalam hal ini akan memberikan pengaruh yang tak
diharapkan gambar yang palsu dikatakan asli.
Ø
Kesederhanaan. Gambar itu
sederhana dalam warna, menimbulkan kesan tertentu, mempunyai nilai estetis
secara murni dan mengandung nilai praktis. Jangan sampai peserta didik menjadi
bingung dan tidak tertarik pada gambar.
Ø
Bentuk item. Hendaknya
sipengamat dapat memperoleh tanggapan yang tetap tentang obyek-obyek dalam
gambar.
Ø
Perbuatan. Gambar hendaknya
hal sedang melakukan perbuatan. Siswa akan lebih tertarik dan akan lebih
memahami gambar-gambar yang sedang bergerak.
Ø
Fotografi. Siswa dapat
lebih tertarik kepada gambar yang nilai fotografinya rendah, yang dikerjakan secara tidak profesional seperti terlalu terang atau gelap. Gambar yang bagus belum tentu menarik dan efektif bagi
pengajaran.
Ø
Artistik.
Segi artistik pada umumnya dapat mempengaruhi nilai gambar. Penggunaan gambar
tentu saja disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai
o
Kriteria-kriteria memilih
gambar seperti yang telah dikemukakan di atas juga berfungsi untuk menilai
apakah suatu gambar efektif atau tidak untuk digunakan dalam pengajaran. Gambar
yang tidak memenuhi kriteria tidak dapat digunakan sebagai media dalam
mengajar.
2.
Prinsip-prinsip pemakaian
media gambar
Beberapa prinsip yang perlu diperhatikan antara lain:
Ø
Pergunakanlah gambar untuk
tujuan-tujuan pengajaran yang spesifik, yaitu dengan cara memilih gambar
tertentu yang akan mendukung penjelasan inti pelajaran atau pokok-pokok
pelajaran. Tujuan khusus itulah yang mengarahkan minat siswa kepada pokok-pokok
pelajaran. Bilamana tujuan instruksional yang ingin dicapainya adalah kemampuan
siswa membandingkan kelompok hewan bertulang belakang dengan tidak, maka
gambar-gambarnya harus memperhatikan perbedaan yang mencolok.
Ø
Padukan gambar-gambar
kepada pelajaran, sebab keefektivan pemakaian gambar-gambar di dalam proses belajar mengajar memerlukan keterpaduan. Bilamana gambar-gambar
itu akan dipakai semuanya, perlu dipikirkan kemungkinan dalam kaitan
pokok-pokok pelajaran. Pameran gambar di papan pengumuman pada umumnya
mempunyai nilai kesan sama seperti di dalam ruang kelas. Gambar-gambar yang ril
sangat berfaedah untuk suatu mata pelajaran, karena maknanya akan membantu
pemahaman para siswa dan cara itu akan ditiru untuk hal-hal yang sama
dikemudian hari.
Ø
Pergunakanlah
gambar-gambar itu sedikit saja, daripada menggunakan banyak gambar tetapi tidak
efektif. Hematlah penggunaan gambar yang mendukung makna. Jumlah gambar yang
sedikit tetapi selektif, lebih baik daripada dua kali mempertunjukkan gambar
yang serabutan tanpa pilih-pilih. Banyaknya ilustrasi gambar-gambr secara
berlebihan, akan mengakibatkan para siswa merasa dirongrong oleh sekelompok
gambar yang mengikat mereka, akan tetapi tidak menghasilkan kesan atau inpresi
visual yang jelas, jadi yang terpenting adalah pemusatan Perhatian pada gagasan
utama. Sekali gagasan dibentuk dengan baik, ilustrasi tambahan bisa berfaedah
memperbesar konsep-konsep permulaan. Penyajian gambar hendaknya dilakukan
secara bertahap, dimulai dengan memperagakan konsep-konsep pokok artinya apa
yang terpenting dari pelajaran itu. Lalu diperhatikan gambar yang menyertainya,
lingkungannya, dan lain-lain berturut-turut secara lengkap.
Ø
Kurangilah
penambahan kata-kata pada gambar oleh karena gambar-gambar itu sangat penting
dalam mengembangkan kata-kata atau cerita, atau dalam menyajikan gagasan baru.
Misalnya dalam mata pelajaran biologi. Para siswa mengamati gambar-gambar candi gaya Jawa Tengah
dan Jawa Timur menjelaskan bahwa mengapa bentuk tidak sama, apa ciri-ciri
membedakan satu sama lain. Guru bisa saja tidak bisa mudah dipahami oleh para siswa yang
bertempat tinggal di lingkungan hutan tropis asing. Demikian pula istilah
supermarket terdengar asing bagi siswa-siswa yang hidup si kampung.
Melalui gambar itulah mereka akan memperoleh kejelasan tentang istilah Verbal
Ø
Mendorong
pernyataan yang kreatif, melalui gambar-gambar para siswa akan didorong untuk
mengembangkan keterampilan berbahasa lisan dan tulisan, seni grafis dan bentuk-bentuk kegiatan lainnya. Keterampilan
jenis keterbacaan visual dalam hal ini sangat diperlukan bagi para siswa dalam
membaca gambar-gambar itu.
Ø
Mengevaluasi
kemajuan kelas, bisa juga dengan memanfaatkan gambar baik secara umum maupun
secara khusus. Jadi guru bisa mempergunakan gambar datar, slides atau transparan
untuk melakukan evaluasi belajar bagi para siswa. Pemakaian instrumen tes secara bervariasi
akan sangat baik dilakukan guru, dalam upaya memperoleh hasil tes yang komprehensip
serta menyeluruh.
3.
Menggunakan gambar dalam
kelas
Penggunaan gambar secara efektif
disesuaikan dengan tingkatan anak, baik dalam hal besarnya gambar, detail,
warna dan latar belakang untuk penafsiran. Dijadikan alat untuk pengalaman
kreatif, memperkaya fakta, dan memperbaiki kekurang jelasan. Akan tetapi gambar
juga menjadi tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang
tidak lama. Gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan
dengan masalah yang luas.
Gambar dapat digunakan untuk suatu tujuan tertentu seperti
pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar. Mempelajari gambar sendiri
dalam kegiatan pengajaran dapat dilakukan cara, menulis pertanyaan tentang
gambar, menulis cerita, mencari gambar-gambar yang sama, dan menggunakan
gambar untuk mendemonstrasikan suatu obyek.
Pengajaran dalam kelas dengan gambar sedapat
mungkin penyajiannya efektif. Gambar-gambar yang digunakan merupakan gambar
yang terpilih, besar, dapat dilihat oleh semua peserta didik, bisa ditempel,
digantung atau diproyeksikan. Display gambar-gambar dapat ditempel pada papan
buletin, menjadikan ruangan menarik, memotivasi siswa, meningkatkan minat,
perhatian, dan menambah pengetahuan siswa.
4.
Mengajar siswa membaca
gambar
Terdapat beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam mengajar siswa membaca gambar:
Ø
Warna. Siswa sangat
tertarik pada gambar-gambar berwarna. Umumnya pada mulanya mereka mengamati
warna sebelum mereka mengetahui nama warna, barulah ia tafsirkan. Pada umumnya
mereka memilikji kriteria tersendiri tentang kombinasi warna-warna. Melatih
menanggapi, membedakan, dan menafsirkan warna perlu dilakukan
guru terhadap para siswa.
Ø
Ukuran. Dapat dibandingkan
mana yang lebih besar antara seekor ayam dengan seekor sapi, mana yang lebih
tinggi antara seorang manusia dengan gereja, dan sebagainya.
Ø
Jarak. Maksudnya agar anak
dapat mengira-ngira jarak antara suatu obyek dengan obyek lainnya dalam suatu
gambar, misalnya jarak antara puncak gunung latar belakangnya.
Ø
Sesuatu gambar dapat
menunjukkan suatu gerakan. Mobil yang sedang diparkir yang nampak dalam sebuah
gambar, dalam gambar terdapat sebuah simbol-simbol gerakan.
Ø
Temperatur. Bermaksud anak
memperoleh kesan apakah di dalam gambar temperaturnya dingin atau panas.
Bandingkan gambar yang menunjukkan musim salju dan gambar orang-orang yang
berada dalam keadaan membuka pakaian. Maka dapat dibedakan temperatur rendah
dan keadaan panas
BAB IV
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN MEDIA GAMBAR
1. Kelebihan Media
Gambar
Media gambar adalah media yang paling
sering dipilih untuk digunakan dalam proses pembelajaran, karena media gambar
memiliki beberapa kelebihan, diantaranya adalah:
Ø Sifatnya konkrit. Gambar/ foto lebih realistis menunjukkan pokok
masalah dibanding dengan media verbal semata.
Ø Gambar dapat mengatasai masalah batasan ruang dan waktu. Tidak
semua benda, objek atau peristiwa dapat dibawa ke kelas, dan tidak selalu bisa,
anak-anak dibawa ke objek tersebut. Untuk itu gambar atau foto dapat
mengatasinya. Air terjun niagara atau danau toba dapat disajikan ke kelas lewat
gambar atau foto. Peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, kemarin atau
bahkan menit yang lalu kadang-kadang tak dapat dilihat seperti apa adanya.
Gambar atau foto sangat bermanfaat dalam hal ini.
Ø Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Sel
atau penampang daun yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat
disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
Ø Dapat memperjelas suatu masalah, dalam bidang apa saja dan untuk
tingkat usia beberapa saja, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah
pahaman.
Ø Murah harganya
·
Mudah didapat atau dibuat.
·
Mudah digunakan tanpa memerlukan
peralatan khusus.
2. Kelemahan Media Gambar
Adapun beberapa kelemahan media gambar
diantarnya adalah:
Ø
Gambar
atau foto hanya menekankan presepsi indra mata. Semata-mata hanya medium visual
Ø
Ukuran
sangat terbatas untuk kelompok besar.
Ø
Ukuran
gambar seringkali kurang tepat untuk pengajaran dalam kelompok besar
Ø
Memerlukan
ketersediaan sumber ketrampilan dan kejelian guru untuk dapat memanfaatkannya.
BAB V
PENUTUP
KESIMPULAN
Gambar
pada dasarnya membantu mendorong para siswa dan dapat membangkitkan minatnya
pada pelajaran. Membantu mereka dalam kemampuan berbahasa, kegiatan seni,
dan pernyataan kreatif dalam bercerita, dramatisasi, bacaan, penulisan, melukis
dan menggambar.oleh karena itu
gambar sangat efektif digunakan untuk suatu
tujuan tertentu seperti pengajaran yang dapat memberikan pengalaman dasar bagi para siswa.
Geen opmerkings nie:
Plaas 'n opmerking